Pompeii adalah situs arkeologi ikonik di Italia Selatan yang terkubur oleh letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Artikel ini mengulas sejarah, penemuan arkeologi, serta nilai budaya dan ilmiah dari kota Romawi yang membeku dalam waktu.Situs Arkeologi Pompeii di Italia Selatan: Kota Kuno yang Membeku oleh Letusan Vesuvius
Pompeii adalah situs arkeologi ikonik di Italia Selatan yang terkubur oleh letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Artikel ini mengulas sejarah, penemuan arkeologi, serta nilai budaya dan ilmiah dari kota Romawi yang membeku dalam waktu.
Terletak di dekat Teluk Napoli di Italia Selatan, Pompeii merupakan salah satu situs arkeologi paling terkenal dan mengesankan di dunia. Kota ini memberikan gambaran langsung dan autentik tentang kehidupan masyarakat Romawi kuno, yang berhenti secara tiba-tiba akibat letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Abu vulkanik yang menutupi Pompeii selama hampir dua milenium justru menjadi pelindung alami, membekukan kota dalam kondisi nyaris utuh dan menjadikannya “kapsul waktu” sejarah dunia kuno.
Artikel ini akan mengulas situs arkeologi Pompeii di Italia Selatan, mencakup latar belakang sejarah, proses penemuan kembali, serta nilai budaya, ilmiah, dan wisata yang terkandung dalam peninggalan kota yang membeku dalam waktu ini.
Sejarah Singkat Pompeii
Pompeii didirikan sekitar abad ke-7 SM oleh bangsa Oscan, kemudian berkembang pesat di bawah kekuasaan Romawi menjadi kota perdagangan penting yang makmur. Kota ini dikenal dengan sistem jalan yang teratur, saluran air bersih, forum publik, kuil, teater, pasar, dan rumah-rumah mewah milik bangsawan Romawi.
Namun, pada tanggal 24 Agustus 79 M, Gunung Vesuvius meletus secara tiba-tiba. Letusan ini menyemburkan material vulkanik, abu, dan gas panas ke atmosfer. Dalam hitungan jam, Pompeii terkubur oleh lapisan abu setebal hingga 6 meter. Ribuan penduduk yang tidak sempat menyelamatkan diri tewas, dan kota pun lenyap dari peta selama hampir 1.700 tahun.
Penemuan Kembali dan Ekskavasi Arkeologi
Pompeii baru ditemukan kembali secara tidak sengaja pada abad ke-16, namun penggalian sistematis baru dimulai pada abad ke-18 di bawah perintah Raja Charles III dari Bourbon. Ekskavasi yang dilakukan hingga hari ini telah membuka lebih dari dua pertiga wilayah kota kuno ini, mengungkap:
-
Jalan-jalan berbatu yang terpelihara lengkap dengan bekas roda kereta.
-
Bangunan publik dan rumah-rumah pribadi, termasuk Villa of the Mysteries dan House of the Faun.
-
Lukisan dinding (fresco) dan mosaik yang luar biasa indah, menggambarkan kehidupan sehari-hari, mitologi, dan seni Romawi.
-
Cetakan tubuh manusia, yang dihasilkan melalui teknik plester modern dari rongga tubuh korban yang terawetkan dalam abu vulkanik.
Penemuan-penemuan ini memberikan wawasan yang luar biasa mendetail mengenai gaya hidup, agama, makanan, bahkan hiburan masyarakat Romawi kuno.
Nilai Ilmiah dan Budaya
Pompeii tidak hanya penting bagi arkeologi, tetapi juga menjadi sumber informasi tak ternilai bagi sejarah, seni, sosiologi, dan geologi. Dari sisa-sisa toko roti, taverna (bar kuno), hingga grafiti di dinding, kita bisa memahami selera humor, struktur sosial, hingga sistem ekonomi yang berlaku di kota tersebut.
Fakta bahwa Pompeii berhenti “hidup” secara tiba-tiba memungkinkan para ilmuwan mempelajari snapshot kehidupan Romawi dalam satu waktu spesifik, yang sangat langka dalam dunia arkeologi.
Warisan Dunia dan Pariwisata
Pada tahun 1997, UNESCO menetapkan Pompeii sebagai bagian dari Warisan Budaya Dunia. Kini, situs ini menjadi destinasi wisata arkeologi yang sangat populer, menarik lebih dari dua juta pengunjung setiap tahun. Pemerintah Italia bersama lembaga internasional terus berupaya melestarikan situs ini dari kerusakan akibat cuaca, erosi, dan dampak pariwisata massal.
Bagi para wisatawan, kunjungan ke Pompeii bukan sekadar berjalan-jalan di reruntuhan, melainkan menyaksikan langsung narasi kehidupan yang “dibekukan” oleh bencana alam, menghadirkan pengalaman yang menggugah dan edukatif.
Penutup
Situs arkeologi Pompeii di Italia Selatan adalah bukti konkret bagaimana alam dan sejarah dapat saling bersinggungan dalam cara yang dramatis dan penuh makna. Kota yang terkubur oleh abu Vesuvius ini telah memberikan jendela langka menuju masa lalu Romawi yang megah, sekaligus mengingatkan kita akan kekuatan alam yang tak terduga.
Pompeii bukan hanya milik Italia, tetapi warisan kemanusiaan global, yang perlu dijaga dan dipelajari agar generasi mendatang tetap dapat memahami dan menghargai sejarah peradaban kuno yang luar biasa ini.